Kamis, 13 Mei 2010

Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus(bag:7)

2. Child with specific learning disability
Anak berprestasi rendah yang lebih populer dengan istilah anak berkesulitan belajar. Mereka mempunyai kesulitan di bidang-bidang akademik, kognitif dan masalah-masalah emosi sosial. Oleh sebab itu kelainan-kelaian yang dialami lebih bersifat psikologis, yang berimbas pada gangguan kelancaran berbicara, berbahasa dan menulis. Masing-masing anak memiliki gejala dan kendala berbeda yang membuat mereka memiliki kesulitan belajar, tapi biasanyaada persamaan gejala: Anak-anak LD terlihat tidak berkemampuan sebagai pendengar yang baik, berfikir, berbicara, membaca dan menulis, mengeja huruf, dan perhitungan yang bersifat matematika. Tes hasil belajar di sekolah menunjukan angka rendah. Yang tergolong learning disabilitis adalah anak dengan ganguan persepsi, cedera otak/cerebal palsy, minimal brain dysfunction, dyslexia dan developmental aphasia.








Anak-anak dengan learning dissability sebenarnya tidak bodoh, mereka punya kemampuan tinggi di satu bidang, tapi kendala mereka menyebabkan mereka membutuhkan penanganan khusus untuk mencapai kemampuan tersebut.


3. Child with emotional or behavioral disorder

Anak dengan ganguan perilaku menyimpang/emosional menunjukan masalah perilaku yang dapat terlihat seperti ; selalu gagal/tidak dapat menjalin hubungan pribadi yang intim, berprilaku tidak pada tempatnya (sering mencari perhatian dengan cara-cara yang tidak logis), merasakan adanya depresi dan tidak bahagia (diri sendiri/bisa keluarga/lingkungan sosial) prestasi belajar menurun (memiliki masalah-masalah kesulitan belajar bukan disebabkan faktor intelektual, sensori atau kesehatan).Mereka harus dibantu memecahkan masalahnya agar emosinya bisa disesuaikan seperti anak-anak lainnya.

SUMBER :
Disarikan dari berbagai tulisan.
http://berlianbiru.blogspot.com/2009/10/mengenal-anak-berkebutuhan-khusus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar