Jumat, 28 Mei 2010

Contoh kasus anak special need Pendidikan untuk anak dengan kebutuhan khusus (special needs) bag:3-selesai

Karena penasaran, suatu hari saya datang ke sekolah pada jam pelajaran Iqro untuk melihat bagaimana proses belajar Iqro di sekolah. Saya mengikuti proses belajar itu dari ruang administrasi dari awal pelajaran dimulai sampai berakhirnya pelajaran. Apa yang saya lihat ? Anak-anak dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok. Guru (yang jumlahnya tiga orang itu) mendatangi secara bergilir tiap kelompok untuk membimbing anak-anak membaca. Saya lihat anak saya hanya mendapat bimbingan beberapa menit saja selama pelajaran itu, dan selebihnya belajar sendiri (padahal anak saya ngobrol saja dengan teman-temannya).
Anehnya, Ibu I yang pintar itu sama sekali tidak pernah membimbing anak saya. Kemana dia ? Tekun membimbing anak-anak unggulan yang memang punya semangat tinggi untuk belajar ! Saya kemudian protes, bahwa seharusnya guru yang paling baik lebih banyak mengajar anak yang bermasalah. Anak yang punya potensi tinggi dan motivasi belajar yang tinggi bisa belajar dengan guru yang manapun. Ibu I itu memang guru teladan di sekolah itu karena berhasil mengantarkan anak-anak didiknya berprestasi terbaik.Saya sekarang bisa berbicara seperti ini karena saya menyaksikan, bahwa sebenarnya anak saya anak yang normal dan tidak mempunyai masalah dalam belajar. Hanya saja waktu di tk dia mungkin belum cukup matang untuk belajar serius.


SUMBER: :
roosdiana
http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/783

Tidak ada komentar:

Posting Komentar