Minggu, 23 Oktober 2011

Software MMPI 1 & 2 (Tugas Psikologi dan teknologi Internet)

Software MMPI 1 & 2

Minnesota asli Multifase Personality Inventory (MMPI) diterbitkan pada tahun 1940 dan versi revisi kedua MMPI-2-diterbitkan pada tahun 1989, Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Test) merupakan alat paling populer digunakan oleh psikologi maupun psikiatri untuk mendiagnosa kecenderungan gangguan jiwa dan sudah berkembang sebagai alat yang handal dalam memprediksi berbagai macam analisa dari skala validitas, skala klinis, skala isi (content scale), supplementary analysis dan critical items.Beragam analisa tersebut membutuhkan proses dan prosedur pengadministrasian yang cukup rumit.
Tes MMPI adalah sebuah alat tes inventori yang berisi banyak pertanyaan yang berisi ya dan tidak, tujuannya adalah untuk mengetahui kepribadian seseorang, terutama gangguan-gangguan psikologis yang ada di dalam diri seseorang, seperti gangguan anti sosial, gangguan seksual, gangguan depresi, kehohongan, Tanpa alat bantu yang memadai menjadikan koreksi dan pelaporan hasil tes cukup lama untuk disajikan.Oleh karena itu kami mengembangkan suatu aplikasi yang dapat mengoreksi dan memberikan pelaporan kualitatif dan kuantitatif mengacu pada T-Score yang dapat disetting sesuai perkembangan alat tes tersebut.Aplikasi tidak hanya dilakukan dengan entry manual, namun dapat dilakukan dengan cara pemindaian (scanning) dengan scanner biasa berteknologi TWAIN.
Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Test) merupakan tes proyektif verbal dlm bentuk inventory, Materi Tes terdiri dari 550 pernyataan benar-salah.Tes ini digunakan untuk melakukan diagnosa terhadap kecenderungan :
• Hypochondriasis (Hs)
Skala 1 awalnya dirancang untuk membedakan penderita hipokondriasis dengan para pasien dengan tipe-tipe psikiatrik lainnya. Meskipun skla itu dapat menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun skala itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai macam karakteristik kepribadian, tetapi belum tentu konsisten dengan diagnostic untuk hipokondriasis.

• Depression
Kelima puluh tujuh item skala dua berhubungan dnegan brooding, kelmabanan fisik, perasaan depresi yang subjektif, apati mental, dan malfungsi fisik.skor tinggi mungkin mengindikasikan berbagai kesulitan disalahsatu bidang atau lebih. Orang yang mendapat skor tinggi pada skala 2 biasanay dideskripsikan sebagai orang yang uska mengkritik dirinya, menarik diri, suka menyendiri, pendiam dan retiring (mengundurkan diri).
• Hysteria
Dirancang untuk mengindikasikan psien-pasien yang telah mengembangkan gangguan-gangguan atua motorik-motorik yang berbasis psikogenetik. Fitur penting orang yang mempunyai skor tinggi pada skala ini adalah mereka secara stimulan melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu, tetapi juga menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin mengekspresikan optimism secara berlebih-lebihan.
• Psychopathic deviant
Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secraa umum. Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang seperti derajat pengasingan diri dari keluarga, kedap social, masalah dengan sekolah dan figure otoritas, dan pengasiangan dari diri sendiri dan masyarakat.
• Masculinity-feminity
Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami maslaah dnegan perasaan homoseksual dan kebingungan identitas gender. Akan tetapi, upaya ini kurang berhasil karena skor yang tinggi tampaknya tidak mempunyai kaitan yang jelas dengan preferensi seksual.
• Paranoia
Untuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid. Ia mengukur derajat sensitifitas interpersonal, kebijakan-diri, dankecurigaan seseorang. Elevasi ringan pada skala 6 menunjukan bahwa orang itu emosional, berhati lembut, dan mengalami sensitivitas interpersonal. Bila elevasi lebih tinggi, kecurigaan dan sensitifitas seseorang menjadi lebih ekstrim dan konsisten dalam proses-proses psikotik.
• Psychasthenia
Keempat puluh delapan item pada skala 7 awalnya dirancnag untuk mengukur sindroma psikastenia.
• Schizophrenia
Skala ini dirancnag untuk mengidentifikasi orang yang mengalam kondisi skizofrenik atau mirip. Tujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa diagnosis skizofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinana dalam kasus ornag yang mendapat skor ekstreem tinggi. Akan tetapi, bahkan orang yang mendapat skor cukupo tinggipun belumtentu memenuhi criteria skizoprenia.
• Hypomania
Keempat puluh enam item pada skala 9 awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasikan ornag yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-gejala ini mungkin mencakup periode-periode siklis euphoria, iritabilitas yang mengikat, dan aktivitas tidak produktif yang eksesif yang mungkin digunakan sebagai distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif buakn hanay dalam mengidentifikasi orang dengan kondisis manic tingkat sedang, tetapi juga dalam mengidentififkasi karakteristik kelompok-kelompok bukan pasien.
• Social introversion
Skala ini dikembangkan dari person wahasiswa pada pertanyaan-pertanyaan yang terkait dnegan kontinumintroversi-ekstraversi. Skala ini divalidasi berdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan social. Skor yang tinggi menunjukan bawha responden pemalu, mempunyai keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman dlaam interaksi sososial, dan menarik diri dari banyak situasi interpersonal
Waktu & penyajian Tdk ada batasan, bisa disajikan klasikal atau individual
Ini alamat contoh tes MMPI dalam bentuk online : http://www.mindfithypnosis.com/articles/mmpr2-online-test.shtm

Sumber : http://softwarepsikologi.blogspot.com/
http://nisrinaa.blogspot.com/2011/03/tes-mmpi.html