Sabtu, 23 Oktober 2010

Storming :Konflik dalam kelompok

Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.

Sumber : http://oktavya.wordpress.com/2010/10/20/tahapan-pembentukan-kelompok/

Forming : Menjadi Sebuah Kelompok 2

Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).

Sumber : http://oktavya.wordpress.com/2010/10/20/tahapan-pembentukan-kelompok/

Forming : Menjadi Sebuah Kelompok

1. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat
memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu.
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.
2. Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.

2. Pandangan Sosiobiologi
Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.

Sumber :
http://klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/.../Handout+Psikologi+Kelompok.pdf.pdf

overview proses dasar dalam kelompok

A. Overview Proses Dasar Dalam Kelompok-Tahapan proses dasar yang terjadi dalam kelompok

Tahap Pertumbuhan Kelompok

Manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhannya itu, manusia melakukan berbagai upaya. Upaya tersebut selalu berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang dimiliki dan digunakannya untuk mempersepsi suatu obyek yang dihadapinya dan setelah disertai dengan harapan-harapan tertentu terhadap obyek, kemudian ia bertindak sesuatu atau berperilaku tertentu terhadap obyek tersebut, baik berupa benda-benda maupun manusia lain. Hampir tidak ada upaya seorang individu yang tidak bersentuhan atau tidak memerlukan campur orang lain. Oleh karena itu manusia selalu memerlukan kehidupan berkelompok.

Sumber :
file.upi.edu/Direktori/A%20.../Modul-4-Dinamika%20Kelompok.pdf

Perbandingan teori-teori sosial

Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita dengan kelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. Konsekuensi dari pembandingan adalah adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. Melalui perbandingan sosial kita juga menyadari posisi kita di mata orang lain dan masyarakat. Kesadaran akan posisi ini tidak akan melahirkan prasangka bila kita menilai orang lain relatif memiliki posisi yang sama dengan kita. Prasangka terlahir ketika orang menilai adanya perbedaan yang mencolok (Myers, 1999). Dalam masyarakat yang perbedaan kekayaan anggotanya begitu tajam prasangka cenderung sangat kuat. Sebaliknya bila status sosial ekonomi relatif setara prasangka yang ada kurang kuat.
Para sosiolog menyebutkan bahwa prasangka dan diskriminasi adalah hasil dari stratifikasi sosial yang didasarkan distribusi kekuasaan, status, dan kekayaan yang tidak seimbang diantara kelompok-kelompok yang bertentangan (Manger, 1991). Dalam masyarakat yang terstruktur dalam stratifikasi yang ketat, kelompok dominan dapat menggunakan kekuasaan mereka untuk memaksakan ideologi yang menjustifikasi praktek diskriminasi untuk mempertahankan posisi menguntungkan mereka dalam kelompok sosial. Hal ini membuat kelompok dominan berprasangka terhadap pihak-pihak yang dinilai bisa menggoyahkan kepercayaan mereka. Sementara itu kelompok yang didominasi pun berprasangka terhadap kelompok dominan karena kecemasan akan dieksploitasi.

Sumber : www.wordpress.com

teori produktivitas-kelompok

- Teori Produktifitas Kelompok
Dikembangkan oleh 3 Teori dengan orientasi berbeda :
1. orientasi penguat → teori-teori tentang belajar
2. orientasi lapangan → teori-teori tentang interaksi
3. orientasi kognitif → teori-teori tentang harapan
Di dalam teori ini terdapat Input, Variabel dan Output, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Input
Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input.
Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja sama, berencana, menilai, berkomunikasi, membuat kepetusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya dasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
2. Variabel
Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masingmembawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut).
3. Output
Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
- Perbandingan Teori

Sumber : http://foryourpsycho.blogspot.com/2010/10/

ALASAN-ALASAN INDIVIDU MASUK KELOMPOK

Mengapa seseorang masuk dalam kelompok?
Menurut Forsyth :
1. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan psikologis (mis: rasa aman, cinta)
2. Meningkatkan ketahanan yang adaptif
3. Kebutuhan akan informasi

Menurut Shaw :
1. Ketertarikan interpersonal
2. Aktivitas kelompok
3. Tujuan Kelompok
4. Keanggotaan kelompok
5. Efek instrumental dari keanggotaan kelompok (kemudahan-kemudahan
yang didapat dalam sebuah kelompok)

Menurut Robbins (1998) :
1. Keamanan
2. Status
3. Penghargaan diri
4. Pertalian
5. Kekuasaan
6. Pencapaian tujuan

SUMBER: PSIKOLOGI KELOMPOK

Individu Dalam Massa

Ciri-ciri individu dalam massa, yaitu:
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional
• Melakukan tindakan agresi yang melawan kebiasaan.
Menurut Sidis individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang.
Kondisi psikologis individu dalam massa
Menurut Gustave Le Bon, massa memiliki sifat psikologis sendiri-sendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat jika individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Seperti yang diungkapkan Durkheim adanya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Gustave Le bon dalam massa terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu massa adalah kesatuan mind dan kesatuan jiwa.
Sedangkan menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan tidak hanya dalam hal berfikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan dan dalam perbuatan yang tampak.
Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

Jenis, Penyebab, dan dinamika Gerakan Massa

Ada tiga jenis gerakan massa, yaitu :
1. Gerakan massa progresif : mengganti norma lama dan membentuk norma yang baru
2. Gerakan massa status quo : mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan massa reaksioner : orang yang bersifat untung-untungan, lebih lunak/fleksibel, tidak tegas dan selalu mementingkan golongannya sendiri.
Penyebabnya :
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia merupakan individu yang mempunyai dorongan atau keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan yang tidak memeperoleh pelepasan terdorong dan tersimpan didalam alam bawah sadar, yang suatu saat akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman yang membatasi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma, anggota masyarakat tidak dapat bebuat seenaknya. Norma berfungsi dapat menyesuaikan keadaan lingkungan, dengan menyesuaikan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Salah satu mengenai perbuatan masa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasar yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan yang muncul dari alam bawah sadarnya yang ditekan. Jika masalah dipendam akan kurang baik, karena hal itu akan muncul kembali dalam bentuk massa.

Proses Dinamika Gerakan Massa :
1. Pemusatan perhatian
2. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
3. Penciptaan suasana kebersamaan
4. Pemimpin menbayar massa untuk menjalankan aktivitas

Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

Massa Pasif dan Massa Aktif

Massa aktif dapat disebut dengan mob, mob terbentuk karena adanya tindakan yang nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal. Menurut Mc Laughlin paling tidak ada tiga kondisi yang melatarbelakangi yaitu :
1.
o Adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa masalah harus segera diselesaikan
o Adanya masalah yang cukup serius
o Upaya penyelesaian masalah yang tertunda
Ada beberapa faktor yang menyebabkan massa aktif :
1. Perasaan tidak puas, yaitu, diawali dengan bertukar pikiran, ide baru, perbuatan yang selalu diulang dan jika sudah matang menjadi massa.
2. Tekanan jiwa masyarakat, misalnya memuncak dan meledak tidak dapat dikendalikan.
Massa pasif biasa disebut dengan audience. Audience adalah kumpulan orang-orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul di mesjid untuk mendengarkan ceramah, menonton televisi.

Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

Masa Abstrak dan Masa Konkrit

Ada beberapa tipe tentang masaa menurut Mennicke (1984) yaitu, masaa abstrak dan massa kongkrit.
1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi yaitu:
1.
o Ada kejadian yang menarik
o Kebutuhan tidak terpenuhi
o Individu mendapat ancaman

2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai cirri-ciri :
1.
o Adanya kesatuan pikiran dan sikap
o Ada struktur yang jelas
o Bersifat dinamis dan emosional
o Sifat massa jelas
o Adanya ikatan batin dan persamaan norma

Perbedaa Massa Abstrak dan Massa Konkrit:
Masaa Abstrak : ego pribadi, tercermin dalam diri pemimpin
Massa kongkrit : ego massa, kepentingan masih kritis dan masih kongkrit
Antara massa abstrak dam massa kongkrit kadangt-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau bisa berubah menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya massa kongkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Terkadang massa abstrak bisa bubar tanpa adanya alasan.

Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

Definisi Psikologi Massa 2

Berdasarkan kamus lengkap psikologi, psikologi masaa adalah pembelajaran mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan luas. Sedangkan menurut Chaplin(1972), psikologi masaa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group.
Massa memiliki pengertian sendiri yaitu sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

definisi Psikologi Massa 1

a. Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).

b. Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).

Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang
berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.

Sumber : Klara Innata Arishanti, 2005

Sabtu, 16 Oktober 2010

B. Jenis-Jenis Kelompok

1.Dyad

Banyak kelompok lain menunjukkan satu atau lebih ciri bagi satu kelompok asas, dan dyad terdiri dari satu kelompok dua orang.
Sumber :
http://notapismp.blogspot.com/2009/02/kelompok-sosial.html


2. Kelompok Kecil
kelompok kecil adalah dimana anggotanya terdiri dari dua orang dan mengenal satu
sama lain dan memiliki kerjasama
yang erat satu sama lain.

3. Organisasi
Definisi dan Pengertian Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Secara garis besar Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh:

4. Massa
massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.

Sumber : http://aurajogja.files.wordpress.com/2006/09/komunikasi-massa-a5.PDF

A. Mengapa Orang Masuk Kelompok (bag.2)

3. Tujuan Kelompok

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompokMENSINERGIKAN.

Sumber : http://kharistya.files.wordpress.com


4. Keanggotaan Kelompok
Keanggotaan kelompok adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.




5. Efek Instrumental dari Keanggotaan Kelompok

Efek instrumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.

sumber: http://kharistya.files.wordpress.com

A. Mengapa Orang Masuk Kelompok (bag.1)

1. Ketertarikan Interpersonal

untuk mempermudah pekerjaan atau pelaksanaan tugas, yaitu dengan cara membatasi wewenang dan tanggung jawab serta sistematis. Sehingga seseorang yang memegang jabatan atasan tidak bertindak sewenang-wenang, sebaliknya pihak bawahan tahu benar dan mengerti kepada siapa harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya.
Contoh : Dalam Organisasi, keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Alasan seseorang bergabung didalam kelompok

 RASA AMAN
 MEMILIKI STATUS
 PENGHARGAAN DIRI
 PERSAHABATAN
 PENGARUH
 KINERJA UNGGUL

Sumber : http://onlinebuku.com/2009/12/10/pemahaman-perilaku-kelompok-dalam-sebuah-kajian-teoritis-3/

2. Aktivitas Kelompok
a. Berinisiatif
b. Mencari Informasi
c. Memberikan Informasi
d. Mengihtisarkan
e. Menetapkan standar
f. Mencari kesimpulan di dalam kelompok

Sumber : http://onlinebuku.com/2009/12/10/pemahaman-perilaku-kelompok-dalam-sebuah-kajian-teoritis-3/

Jumat, 15 Oktober 2010

2.Pendekatan Empiris b. Eksperimen laboratium

Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat mempengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat. [2]
• Kelebihan penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya karena hanya memfokuskan pada pengujian hubungan sebab dan akibat.[2]
• Kelemahan penelitian laboratorium adalah penelitian ini belum tentu dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari. [2]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Eksperimen

2.Pendekatan Empiris a.Field study

Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan terbuka, dimana kelompok eksperimen masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor luar.[2]
• Kelebihan penelitian lapangan adalah hasil penelitian ini dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.[2]
• Kelemahan penelitian lapangan adalah tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian laboratorium karena sulitnya untuk mengontrol variabel-variabel pengganggu.[2]

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Eksperimen

B. Karakteristik Kelompok 2. Kelompok Efektif dan Tidak Efektif

Secara umum ada 3 (tiga) hal yang menunjukkan efektif atau tidaknya suatu kelompok, yaitu kemampuan kelompok tersebut dalam mencapai tujuannya seoptimal mungkin, kemampuan kelompok dalam mempertahankan kelompoknya agar tetap serasi, selaras dan seimbang dan yang ketiga adalah kemampuan kelompok untuk berkembang dan berubah sehingga dapat terus meningkatkan kinerjanya. Kelompok yang berhasil akan mempunyai kualitas dan pola interaksi antar anggota yang terintegrasi dengan ketiga kegiatan ini. Tentu dalam hal ini, diharapkan anggota kelompok benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan kelompok yang efektif dan kontribusi apa yang perlu diberikan agar kelompoknya dapat menjadi kelompok yang efektif.
Sumber : efektifitas.pdfyahoo.com

B. Karakteristik Kelompok 1.karakteristik umum kelompok.

Secara definitif, kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sejak dari awal kehidupannya, manusia telah membentuk kelompok yang kemudian menjadi dasar bagi kehidupan keluarga, perlindungan, pemerintahan, kerja dan lain-lain.
Sumber : efektifitas.pdfyahoo.com

Selasa, 12 Oktober 2010

Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok

Efektivitas kelompok dipengaruhi:

1. Tujuan: Mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.

2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan

3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
- Tanggung jawab
- Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap
kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
- Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
- Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan: tepat dan fleksibel

5. Kekuasaan dan pengaruh: keahlian kemampuan

6. Konflik: kontroversi ide / opini

7. Kohesivitas meningkat:
- Saling menyukai
- Ingin terus menjadi bagian kelompok
- Puas terhadap keanggotaan
- Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat

8. Kemampuan memecahkan masalah
- Merasakan adanya masalah
- Mencari dan menetapkan solusi
- Mengevaluasi efektivitas solusi

Rabu, 06 Oktober 2010

Pendekatan terhadap studi tentang kelompok

1. Pendekatan Teoritis

a. Teori Sintalitas Kelompok (Group Syntality Theory)

Teori Sintalitas Kelompok merupakan perwujudan dari proses komunikasi dari suatu kelompok. Teori ini dikembangkan oleh Cattell pada tahun 1948. Cattell berpendapat bahwa untuk dapat membuat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur, dan diklasifikasikan dengan tepat dan cermat. Dalam teori sintalitas ini, Cattell menjelaskan bahwa dalam suatu kelompok haruslah memiliki kepribadian yang dapat dipelajari. Dengan alasan ini, Cattell dengan teorinya dikatakan sebagai pengembang Psikologi yang dinamakan Psikologi Kepribadian Kelompok.

Sumber : http://newchoi.blogspot.com/2010/05/komunikasi-kelompok.html

Psikologi kelompok psikologi sosial

Psikologi kelompok psikologi sosial


Sosial adalah hubungan individu yang satu dengan yang lainnya dimana individu yang satu dapat mempengaruhi yang lainnya (Walgito, 1987).
Kelompok: serangkaian individu yang mempunyai persamaan-persamaan dan saling berdekatan dan yang terlibat dalam satu tugas bersama, sehingga anggota kelompok saling bergantung demi mencapai tujuan bersama (Sarwono,1991).
Interaksi kelompok dapat diartikan sebagai hubungan individu dengan kelompok atau sebaliknya yang dapat mempengaruhi satu dengan lainnya dalam mencapai tujuan bersama di dalam kelompok.
Dalam berinteraksi perlu penyesuaian diri dari individu yang berinteraksi (Gerungan,1991). Penyesuaian diri dapat dilakukan dalam 2 cara: mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungannya/pasif (auto plastis) dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan diri/aktif (aloplastis). Pada psikologi ini yang dibicarakan adalah manusia sebagai anggota masyarakat. Jadi meninjau interaksi dalam kelompok, bagaimana hubungan individu yang satu dengan yang lain dalam kelompok itu.
Pada sosisiologi masalah yang dibicarakan adalah tentang kelompok-kelompok manusia sebagai satu kesatuan. Misalnya tentang macam-macam kelompok, perubahan-perubahannya, macam-macam pimpinan dan sebagainya.

PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK

1. Dinamika Kelompok adalah suatu penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di
dalam kelompok; suatu penyelidikan tentang saling hubungan antar anggota di dalam
kelompok; bagaimana kelompok terbentuk, dan bagaimana suatu kelompok berreaksi
terhadap kelompok lain. Dinamika Kelompok juga mencakup studi tentang
Cohesiveness, Leadership, Proses pengambilan keputusan dan pembentukkan
subkelompok (J.P. Chaplin, Dictionary of Psychology).

2. Slamet Santosa (2004: 5), mengartikan Dinamika Kelompok sebagai suatu
kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan
psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain; antar anggota
kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami
secara bersama-sama.

3. Dinamika Kelompok adalah suatu Istilah yang digunakan untuk menghubungkan
kekuatan-kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Pada dasarnya, Dinamika Kelompok
mengacu pada kekuatan Interaksional dalam kelompok yang ditata dan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan para anggota (Suardi: 1998).

Sumber; Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977

PENGERTIAN KELOMPOK

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tentang kelompok, diantaranya :

Hornby, A.S (1973: 441) berpendapat bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang berkumpul atau ditempatkan secara bersama-sama atau secara alamiah
berkumpul. (A number of persons or things gathered, or naturally associated).

Webster (1989: 425) mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah orang atau
benda yang bergabung secara erat dan menganggap dirinya sebagai suatu kesatuan.

(Sherif: 1962), berpendapat Kelompok adalah unit sosial yang terdiri dari sejumlah
individu yang mempunyai hubungan saling ketergantungan satu sama lain sesuai
dengan status dan perannya secara tertulis atau tidak mereka telah mengadakan
norma yang mengatur tingkah laku anggota kelompokny

slamet Santosa (1992: 8), “Kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa
individu yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan
cara dan atas dasar kesatuan persepsi”.

Sumber; Tuckman, 1965: Tuckman &Jensen, 1977

Senin, 04 Oktober 2010

Teori Psikodinamika dari Fungsi Kelompok

Pencipta dan Sejarah Teori

Teori Psikodinamika dari Fungsi Kelompok dikemukakan oleh Bion pada tahun 1948-1951. Sebelumnya Bion melakukan pengamatan dan partisipasinya dalam kelompok-kelompok terapi

Teori Psikodinamika dari Fungsi Kelompok berawal dari teori neo-analisis. Teori neo-analisis lahir dari aliran-aliran neo-analisis yang bersumber pada teori Freud. Ada pula tokoh-tokoh lain yang mengembangkan teori tersebut, seperti Sullivan, Adler, Fromm, dan Hornay.

Asumsi Dasar dan Uraian Teori

Asumsi dasar dari teori psikodinamika dari fungsi kelompok, yaitu kelompok bukanlah sekedar kumpulan individu, melainkan merupakan suatu satuan dengan ciri dinamika dan emosi tersendiri. Kelompok-kelompok ini memiliki ciri, yaitu berfungsi pada taraf tidak sadar yang berdasarkan atas suatu kecemasan dan motivasi yang ada dalam diri manusia.

Seperti yang diungkapkan oleh Sigmund Freud, dalam teori ini ada tiga kepribadian dalam suatu kelompok, yang terdiri atas :

a. Kebutuhan-kebutuhan dan motif-motif (fungsi id),

b. Tujuan dan mekanisme (fungsi ego), dan

c. Keterbatasan-keterbatasan (fungsi superego).

Kelompok kerja juga dibicarakan dalam teori ini. Kelompok kerja merupakan suatu kelompok yang bertujuan untuk melaksanakan tugas. Ada sejumlah peraturan dan prosedur yang harus dilakukan. Bion cenderung menamakan kelompok kerja ini sebagai kelompok yang bertaraf tinggi (sophisticated).

sumber: http://ayurai.blog.friendster.com/2010/04/teori-teori-komunikasi-kelompok/

Fungsi dinamika kelompok

• Membentuk kerja sama yang saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup ( membentuk jejaring / networking )
• Memudahkan segala pekerjaan ( banyak pekerjaan yang tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain )
• (terjadi pembagian tugas ) : Mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga lebih cepat, efektif, dan efisien
• Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat ( Dalam kelompok individu dapat memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peranan yang sama dalam masyarakat. )

Sumber : http://blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/psikologi-sosial/