Jumat, 28 Mei 2010

Contoh kasus anak special need Pendidikan untuk anak dengan kebutuhan khusus (special needs) bag:1

Di Sekolah Madania memang menerima anak dengan kebutuhan khusus seperti Austisme, ADHD, ADS. Biasanya anak tersebut telah didiagnosa dan diterapi awal oleh
psikolog untuk persiapan awal sebelum ia memasuki sekolah dasar. Hal ini penting untuk mengetahui sejauh mana guru kelas dapat bersikap ketika menghadapi anak tersebut dan dapat mensosialisasikannya dengan bahasa anak-anak pada saat berdiskusi di kelas. Tujuannya agar anak-anak mengetahui bahwa ada anak lain yang berbeda dari dirinya dan itu adalah hal biasa. Bagaimana kita harus mendukung untuk belajar bersama tanpa membeda-bedakan penampilan fisik ataupun kemampuan, karena setiap anak mempunyai kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri.


Saya setuju bahwa seharusnya setiap sekolah harus bisa menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus, anak berkemampuan normal ataupun anak berbakat. Kecenderungan sekarang ini adalah diadakannya tes masuk untuk memilih calon siswa yang berpotensi baik.Selanjutnya sekolah mempunyai target-target tertentu untuk anak-anak didiknya agar dapat menjadi sekolah unggulan, sekolah favorit, dan semacamnya. Guru juga punya target sendiri untuk anak didiknya agar bisa terpilih menjadi guru berprestasi, guru teladan, dan sebagainya. Ini sih sah-sah saja, sepanjang tidak berdampak negatif terhadap anak didik. Dampak yang pernah saya alami adalah, ambisi guru menjadikan anak yang normal jadi kelihatan tidak normal (kurang mampu,lambat dalam belajar, dan sebagainya).


SUMBER: :
roosdiana
http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/783

Tidak ada komentar:

Posting Komentar