Jumat, 16 April 2010

Solidaritas (bag : 2-selesai)

Berbagai media menyajikan pada seluruh masyarakat Indonesia bahkan ke seluruh dunia, ragam sikap dan perilaku peduli, simpati dan empati dari begitu banyak orang, individu ataupun kelompok. Sumbangan mengalir deras ke kantong-kantong posko dan badan-badan pengelola. Bahkan berjamur kelompok-kelompok yang tak tersentuh media manapun melakukan aksi solidaritas kemanusiaan sungguh-sungguh atas dasar dorongan rasa persaudaraan dan empati yang dalam. Bekas pelajar dan mahasiswa yang pernah mereguk ilmu serta menikmati pesona Yogya, bertaburan di berbagai penjuru. Kelompok-kelompok inilah yang juga serentak, mengarak solidaritas untuk Yogyakarta dan sekitarnya. Mengusung bantuan dalam gelegak cinta yang tak terkatakan, seperti halnya yang saya rasakan. Seakan-akan setiap orang ingin menunjukkan perilaku interpersonal dalam konteks interaksi sosial di tengah bencana, baik secara langsung maupun tidak.Menurut Horney, dalam interaksi sosial antarmanusia terdapat tiga kondisi yang biasanya terjadi, yakni pertama, bergerak mendekati orang lain, kedua, bergerak menjauhi orang lain, dan ketiga, bergerak melawan orang lain. Kecenderungan yang pertama, bergerak mendekati orang lain termasuk di dalamnya adalah kepedulian dan aksi memberikan pertolongan. Namun adakalanya manusia tidak semata-mata mendekati orang lain karena peduli atau ingin memberi pertolongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mendekati orang lain sedikitnya terdapat tiga tujuan. Ketiga hal yang dimaksud adalah prosocial behavior (perilaku prososial), cooperation (kerjasama), dan competition (persaingan).
SUMBER :
Penulis adalah psikolog di BPK PENABUR Jakarta, SUARA PEMBARUAN DAILY -- Rabu, 7 Juni 2006 Viewed: 1302 ; Printed: 1024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar