Kamis, 15 April 2010

Perilaku Prososial di Tengah Bencana (BAG : 2)

warga Yogyakarta tak kurang dari duabelas tahun lamanya, saya sungguh terpana akan dahsyatnya bencana gempa bumi yang meluluhlantakkan kota itu. Hubungan emosi yang telah terjalin sekian lama membentuk cinta tak terkatakan antara saya (rasanya juga terjadi pada orang-orang yang pernah menjadi bagian dari kota Yogya) dengan Yogyakarta yang memukau.
Sulit mempercayai kenyataan yang tak mungkin ditampik ini. Lebih dari 6.000 jiwa meninggal dunia dan jutaan orang menderita. Sungguh bukan peristiwa biasa yang sertamerta dapat diterima dengan mudah. Sang Maha Mulia telah menunjukkan kuasaNya, apapun bentuk kedaulatanNya itu harus diterima dengan sukacita dan legawa. Bukan kebetulan, apabila budaya Jawa mengajarkan manusia untuk nrimo ing pandum. Menerima segala keadaan dalam kepasrahan dan penyerahan diri kepada Sang Maha Mulia.
Oleh Rinny Soegiyoharto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar